Sahabat'89

Rabu, 09 Oktober 2013

Konsep Awal Lahirnya Sahabat'89


    
     Beranjak dari takzjiah bareng, muyen bareng, menengok anak teman sekelas sakit bareng, maka lahirlah pemikiran untuk membentuk sebuah forum silaturahmi antar alumni SMEA N Wonosobo Angkatan Tahun 1989. Berpikir dari kegiatan-kegitan sosial masyarakat yang beberapa contohnya seperti tersebut diatas, tidaklah salah apabila forum tersebut dinamai Sahabat ‘89. Yang diharapkan bisa sebagai media silaturahmi, berinteraksi kembali dan beramal antar sesama alumni ‘89.
    
      Bukan tidak mungkin bahwa segala kebersamaan tanpa terkendala, disaat keinginan untuk bareng terbentur oleh waktu, dana dan kesempatan yang ada pada setiap individu. Dan tidak mungkin pula bahwa acara-acara sosial tersebut diatas menjadi terlupakan setelah perjalanan waktu. Sebagai contohnya, disaat bareng takzjiah kesalah satu teman yang sedang berbelasungkawa, ada salah satu atau beberapa teman yang tidak bisa saat itu diajak bareng, mereka berpamitan akan datang sendiri besoknya. Tapi setelah beberapa hari tidak juga nongol, karena terbentur oleh waktu, dana dan kesempatan sehingga menjadi terlewatkan dan bahkan ada yang terlupa.
     Forum Sahabat ‘89 lahir salah satunya untuk meminimalisir  kendala-kendala/ keadaan tersebut, setidaknya sebagai wakil dari teman-teman yang tidak mempunyai waktu, dana dan kesempatan  yang mendadak.
     Sahabat ‘89 bergerak dalam bidang sosial, tanpa membedakan rumpun kelas (lintas sektoral) sebagai media silaturahmi dan tolong menolong antar alumni SMEA N Wonosobo Angkatan tahun 1989 terutama pada yang sedang terkena musibah, baik alumni itu sendiri maupun keluarganya (orang tua, suami/ istri, anak-anak) alumni SMEA N Wonosobo Angkatan tahun 1989, sebagai pemikiran awal, tidak menutup kemungkinan sampai pada pemberian beasiswa bagi anak-anak sekolah alumni ‘89 yang kurang mampu dan pemberian sumbangan untuk anak-anak yatim piatu  alumni ‘89, dll.
     Sahabat ‘89 bukanlah bank, arisan, koperasi simpan pinjam. Namun sebuah forum untuk beramal antar sahabat kepada yang sedang tertimpa musibah diluar batas kemampuan manusia. Jadi sangatlah tidak bijaksana apabila tunggakkan cicilan rumah, sepeda motor, mobil, penambahan modal usaha, dll. Yang merupakan human interest dan kesalahan prediksi ekonomi individu diharapkan dari sumbangan/ pinjaman Sahabat ’89 yang terkumpul. Apalagi keinginan untuk berpunya tanpa melihat kemampuan. Pribahasa bilang, “besar pasak dari pada tiang”. 
     Demikian sekilas awal pemikiran yang melatar belakangi lahirnya Sahabat ‘89, semoga bermanfaat dan akan tetap amanah.  Amien...

Team formatur Sahabat'89
Ngampel, September 2009

Tidak ada komentar :

Posting Komentar